Senin, 21 Juli 2014

Waktu, syarat dan orang yang terkabul do'anya



Waktu- waktu yang baik untuk berdo’a:
1.      Sepertiga malam terakhir
2.      Ketika malam lailatul qadr
3.      Ketika sujud dalam shalat
4.      Ketika minum air zam- zam
5.      Ketika hari arafah
6.      Ketika hujan turun
7.      Hari jum’at
8.      Hari rabu antara dzuhur dan ashar
9.      Diantara adzan dan iqamah
10.  Pada bulan Ramadhan

Adab berdo’a :
1.      Bertaubat sebelum berdo’a
2.      Menghadap kiblat dengan perasaan rendah diri
3.      Mengangkat kedua bahu dengan suara lembut
4.      Mengawali doanya dengan menyebut nama Allah dan memuji kepadaNya
5.      Mengulang do’a minimal 3 kali tanpa merasa jemu atau bosan
6.      Mengakhiri do’a dengan bacaan shalawat lalu dilanjutkan dengan hamdallah

Syarat terkabulnya do’a:
1.      Didasari oleh iman yang kuat
2.      Bersih dari dosa, yakni tidak makan barang yang haram
3.      Ada kesucian hati
4.      Harus bersungguh- sungguh
5.      Harus yakin bahwa do’anya akan dikabulkan
6.      Berdo’a tidak pada sesuatu yang dilarang atau yang mustahil didapatkan.
Contohnya : berdo’a mohon dijatuhkan uang sekarung dari langit.

Orang yang terkabul do’anya :
Doa’nya orang yang terdesak, teraniaya, pemimpin yang adil, orang tua terhadap anaknya, do’anya anak shaleh terhadap orang tuanya, orang yang berjasa terhadap umat, yang menjalin hubungan kerabat, do’a muslim terhadap sesama, do’a orang dalam perantauan, do’a orang yang bertaubat menyesali perbuatan do’anya.

Mengapa wanita harus berjilbab? Berjilbab? Yes!!



Mengapa wanita harus berjilbab? Berjilbab? Yes!!

            Wanita adalah salah satu perhiasan dunia, dan sebaik- baiknya perhiasan dunia adalah wanita shalihah. Wanita diberkahi berbagai keindahan, seperti kelembutan hati, sifat keibuan, penuh kasih sayang dan sesungguhnya wanita itu makhluk yang kuat. Wanita diciptakan dari tulang rusuk laki- laki. Oleh karena itu, hendaknya wanita dibimbing dengan lembut, bukan dengan kasar atau kekerasan. Bayangkan saja tulang yang bengkok yang sengaja diluruskan. Tentunya akan patah bukan? Begitu pula wanita, jika dipaksa dengan kasar maka akan hancur.
            Wanita dianugerahi keindahan, bahkan karena keindahannya dapat memicu syahwat lelaki. Oleh karena itu Allah memerintahkan kepada  wanita untuk menjaga auratnya. Aurat wanita ialah seluruh tubuhnya kecuali telapak tangan dan wajahnya.
Seperti dalam fir’man Allah dalam surat An Nur ayat 31:
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau, putera- putera mereka, atau putera- putera suami mereka, atau saudara laki- laki mereka, atau putera- putera saudara laki- laki mereka, atau putera- putera saudara perempuan mereka, atau wanita- wanita islam, atau budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan- pelayan laki- laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak- anak yang belum mengerti tentang aurat.
Banyak wanita belum menyadari mengenai pentingnya menutup aurat, bahkan diantara mereka memilki banyak alasan agar mereka tidak menutup aurat seperti, “belum siap”, “jilbabin aja hatinya dulu”, “takut dibilang munafik”, “buat apa berjilbab tapi kelakuan buruk”. Oke, banyak wanita menyatakan bahwa wanita “belum siap” untuk berjilbab. Tunggu, apakah Allah menunggu kita untuk siap menutup aurat? Apakah Allah menunggu kita siap untuk shalat? Lantas apakah kita jika kita tidak siap untuk shalat kita diperkenankan tidak melakukan shalat? Tentu tidak kan? Siap atau tidak, kita harus berjilbab, karena berjilbab hukumnya wajib, seperti shalat, zakat dan puasa ramadhan. Apakah kita harus menunggu siap untuk berhijab? Bagaimana jika umur kita tidak panjang? Apakah kita siap menanggung dosa tidak berjilbab? Belum lagi dengan dosa yang lain..apakah kita tidak mau menyelamatkan ayah kita dari dosa- dosa kita. Apakah kita siap menanggung dosa karena tidak berjilbab?
“Jilbabin hatinya dulu” apakah maksud dengan jilbabin hatinya dulu? Bukankah Allah swt telah memerintahkan kita untuk menjulurkan hijab hingga ke dada. Tentu saja hati kita telah terjilbabi kan? Biarkanlah dengan jilbab kita Allah swt membuat segala perbuatan kita menjadi lebih baik. Dengan berjilbab setidaknya kita telah melaksanakan kewajiban kita. Banyak orang yang mengatakan bahwa dengan menggunakan jilbab dapat membuat jodoh kita menjauh. Kamu yakin? Bukankah Allah telah menuliskan jodoh kita sebagai takdir kita? Jodoh adalah salah satu taqdir yang dapat diubah, jika kita menginginkan lelaki yang sholeh kita harus menjadi wanita shalehah pula kan? Bagaimana kita dapat menjadi wanita shalihah jika berjilbab saja tidak mau? Ukirlah jodohmu dengan cara memantaskan dirimu. Jika menginginkan pria yang semulia Rasulullah swt maka jadilah wanita semulia khadijah. Sahabat, dengan mengenakan jilbab yang kau ulurkan hingga ke dadamu engkau telah memuliakan dirimu sendiri. Diri kita menjadi terlindungi.
Mari kita analogikan..  ada dua lukisan yang indah. Salah satu lukisan tersebut tidak dibingkai, disimpan dipinggir jalan dan dapat dilihat oleh semua orang. Lukisan tersebut pasti berdebu,  kotor dan kusam. Yang kedua terletak di etalase, dibingkai oleh kaca, diletakkan di dalam toko yang tidak semua orang dapat melihatnya. Bayangkan harga mana yang lebih mahal? Tentu yang kedua kan? Begitu juga wanita yang tertutup, ia terlindungi, tidak semua mata dapat melihat dan memandangnya. Terjaga, seperti mutiara yang terletak di dasar laut, terlindungi, susah dijangkau namun harganya mahal, rupanya indah dan berkilau.
Jadi sahabatku, mengapa kau tidak segera berjibab? Mari ulurkan jilbabmu hingga ke dadamu J. Wanita, janganlah menggunakan parfum untuk menarik perhatian laki- laki, karena dengan melakukannya kalian sudah termasuk melakukan zina. Gunakan baju yang sederhana, tidak mencolok, jangan gunakan jilbab berpunuk unta dan gunakan jilbab yang sesuai syariat. Sebaiknya juga kita tidak menggunakan celana, karena hal itu dapat membuat kita menyerupai laki- laki. Lagi pula, berdasarkan sebuah penelitian, celana yang terlalu ketat dapat merusak rahim wanita. Naudzubillah. Jangan sampai.
Berpakaian tapi telanjang? No!  Mengenakan pakaian namun ketat dan membuat lekukan- lekukan atau lembah- lembah di tubuhmu terlihat jelas? No way! Itu hal yang seperti wanita arab jaman jahiliyah lakukan. Apakah kau mau lelaki nakal berhidung belang menggodamu? Apakah kau mau lelaki nakal melecehkanmu? Naudzubillah. Semoga Allah swt senantiasa melindungi kita. Jangan pula mengenakan baju yang transparan yang dapat memperlihatkan auratmu.
Zaman saat ini banyak – sangat banyak wanita yang semakin “terbuka” dalam berpakaian. Jika ke –modern-an wanita dinilai dari “ketelanjangannya” tentu hewan telah mencapai tingkat modern yang paling tinggi. Jadi jika kita ingin disebut wanita modern, tutupilah aurat kita. Jagalah dari pandangan yang bukan mahram.
Semoga dengan berjilbab kita dapat melindungi diri kita, dapat meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt, semoga Allah swt menuntun kita ke jalan yang benar, yang sesuai dengan syariatnya serta menunjukkan kita jodoh yang baik aamiin ya rabbal alamin.