Selasa, 24 September 2013

Contoh cerpen bahasa Indonesia singkat


Antara Cinta dan Dusta
“Dia masuk sekolah nggak hari ini?” tanya Naomi pada Janet sambil melirik ke dalam kelas sahabatnya itu, mencari seorang pria berkacamata yang selalu membuat jantungnya berdebar tak karuan dan membuatnya senyum- senyum sendiri.
“Nggak, dia sakit hari ini nggak masuk,” kata Janet pada Naomi sambil merapikan buku- buku paket fisika serta sebuah binder kecil bergambar bendera Inggris yang sedang dipegangnya.  Kedua gadis itu pun berjalan melewati selasar kelas XI kemudian berjalan pulang bersama. Seperti biasa, Naomi selalu bertanya mengenai keadaan Givan, sahabat Janet yang ia taksir semenjak beberapa bulan yang lalu.  Gadis itu melangkahkan kaki melewati halaman sekolah yang dipenuhi siswa siswi berlalu lalang yang baru keluar dari kelasnya.
“Givan sakit apa Net, kok kamu  nggak ngejenguk dia?”
“Oh, nggak tau aku juga tapi temen- temen yang lain pada ngejenguk dia kok. Tadinya aku juga mau ikut tapi besok kan banyak ulangan.”
“Oh gitu. Padahal kan kangen banget nih sama dia.”
“Ya ampun, yang lagi kasmaran. Oh iya kamu mau ikut nggak hari Sabtu depan ke Puncak ada acara outbound gitu.”
“Outbound? Oh kayanya enggak deh tapi ... gimana entar ya.”
“Eh bener nih nggak mau ikut? Ada Givan loh !”
“Ah yang bener? Serius? Ikut ! Ikut! Pasti ikut!”
Naomi menjawab sambil setengah berteriak, ia begitu senang karena akhirnya akan ada acara yang bakal membuatnya dapat melihat Givan dengan jelas. Ia membayangkan akan sangat bahagia dirinya bila ia akan berlibur di Puncak bersama seseorang yang ia sayang. Nama pria itu Aldo Giovani Raditya, biasa dipanggil Givan. Seorang pria yang memiliki tinggi sekitar 165 cm, memiliki kulit yang sawo matang, matanya berbentuk almond dan tatapannya tajam,  kedua alisnya yang tebal membingkai wajah ovalnya membuat dirinya semakin manis. Misterius, sebuah kata yang tepat ditujukan kepadanya. Dingin, pendiam, kaku adalah sifat yang dimilikinya. Tidak masuk dalam golongan anak- anak gaul namun juga bukan kelompok anak yang cupu, biasa- biasa saja. Kacamatanya yang berbingkai hitam membuatnya tampak cerdas.
∞∞∞
Naomi dan Janet melangkahkan kakinya pada hamparan rumput yang indah, angin sepoi- sepoi membuat rerumputan bergoyang dan menambah kesejukan hatinya. Suasana puncak begitu menenangkan hati Naomi, ditambah lagi dengan kehadiran Givan disana membuatnya tambah gembira.  Givan adalah salah seorang panitia dalam acara outbound tersebut sehingga ia tidak ikut bermain dengan peserta tapi menyiapkan segala peralatan yang akan digunakan untuk outbound. 
Panitia wanita membagi kelompok wanita menjadi empat kelompok yang terdiri dari sepuluh orang dalam tiap kelompoknya begitupun dengan kelompok pria. Naomi ditunjuk kak Rei sebagai ketua kelompok karena dianggap paling gagah dan kuat, kelompok Naomi bernama kelompok Pucuk. Naomi melangkahkan kakinya menyusuri jalan- jalan kecil setapak yang cukup curam, sesampainya ia di post ke empat, jantungnya berhenti berdetak.
Ia memandangi sesosok pria berkacamata yang mengenakan baju biru donker serta celana jeans biru yang tengah berdiri sambil tersenyum pada temannya. Ia memandangi sesaat pria itu dan berkata dalam hatinya.
Kamu, tahukah kamu bahwa aku mengagumimu? Bahwa aku selalu menyayangimu? Bahwa aku selalu mendambakanmu? Kamu pula yang telah mencuri hatiku sejak saat kau membuatku jatuh cinta.  Aku hanya mengamatimu dari belakang, melihat punggungmu dari kejauhan.  Namun, semua itu membuatku bahagia karena bahagia itu mudah, dengan melihatmu saja aku sudah bahagia. Memang hanya kamu yang bisa membuat jantungku berhenti berdetak sejenak, membuat waktu pun terhenti. Seakan semuanya hanya milik kamu dan aku. Saat berada didekatmu tahukah kamu bahwa hatiku berdesir, hatiku bergejolak.  Kakiku beku, aku bingung harus melakukan apa dan berkata apa karena semua itu terlalu indah. Senyummu itu membuat diriku merasa begitu bahagia, seperti tanah kering yang dilanda hujan.  Kamu itu begitu indah dimataku dan aku tidak ada memungkiri itu.
Sejenak kak Rei menyenggol tangan Naomi, menyadarkannya kembali dari lamunannya. Naomi dan Janet menatap tempat outbound yang harus dilaluinya, disebuah sungai yang arusnya cukup besar dengan suhu dingin namun masih termasuk sungai yang dangkal. Naomi melangkahkan kakinya menuju sungai itu, gadis itu kemudian terduduk pada batu- batuan besar dan membiarkan air jernih nan dingin menyelimuti kakinya. Naomi begitu merasa damai saat itu dan merasa begitu bahagia. Gadis itu tersenyum pada air sungai yang berlalu lalang di kakinya, memainkannya dengan jemari- jemari lentiknya.
Disisi lain, pria itu menatap ke arah Naomi yang sedang memainkan air sungai itu, sesekali ia mencuri- curi pandang pada gadis itu. Naomi hanya dapat mencintai Givan dalam diam, ya diamlah sekiranya yang dapat dilakukan oleh gadis itu..hanya memandang dari kejauhan. Janet, Hani, Nadhifa, Azka, Selvi menghampiri Naomi. Naomi dan kawan- kawannya pun bermain  permainan memasukkan air ke dalam pipa bocor namun grup Naomi maupun grup lawannya tidak dapat mengeluarkan bola dari pipa bocor tersebut. Janet dan Naomi langsung keluar dari Sungai kemudian berdiri di atas jembatan sungai tersebut, Givan menghampiri Naomi dan Janet.
“Hey Janet... pacar kamu nggak dateng ya?”
“Hah? Enggak Van dia nggak dateng.”
Givan menghampiri Naomi dan Janet namun hanya berkata pada Janet karena dia sebelumnya tidak pernah berkenalan dengan Naomi. Givan pun meninggalkan Naomi dan Janet, detak jantung Naomi berdentum keras hatinya bergelora bak melodi.
“Eh Givan kok aneh banget ya Naomi, biasanya dia kaku diem dan nggak bakal nyapa duluan kecuali disapa,  kok tadi dia nyapa gue duluan ya, aneh banget sih tuh cowok dingin.”
“Emang gitu ya Net? Yaudah lah ....tadi pas dia ngomong senyumnya manis banget.”
“Iya, aneh tuh orang oh iya ayo cepet kita ke post selanjutnya.”
Naomi dan Janet pun pergi ke post selanjutnya dan menghadapi games dan tantangan yang berikutnya, setelah waktu cukup sore  kak Rei memerintahkan kepada para peserta untuk berkumpul di Aula. Selanjutnya mereka mendapatkan tayangan motivasi kemudian pengumuman kelompok terbaik.
“Kelompok wanita terbaik adalah kelompok Aisyah dan kelompok Pucuk!” kata MC.
“Ayo Naomi, kamu maju kamu kan ketua kelompok pucuk,” kata kak Rei pada Naomi. Naomi pun melangkahkan kakinya ke depan dan mendapatkan bingkisan yang cukup besar, ia menatap ke arah Givan yang sedang tersenyum lebar padanya. Binar matanya begitu indah, sinar matanya yang mampu meluluhkan hati Naomi dan membuatnya tak jemu memandang Givan.
Sejak saat itu, Naomi jarang bertemu dengan Givan karena ia yang jarang keluar dari kelasnya. Suatu malam Naomi berdiri pada balkon rumahnya berdiri menatap langit yang dipenuhi oleh bintang malam yang berkilauan.
“Angin tolong sampaikan rinduku padanya, kalau boleh titipkan salamku padanya karena bintang pun tahu aku amat merindunya....keheningan menambah kerinduanku pada seseorang yang hanya dapat kutatap dari kejauhan. ”
Naomi kemudian mengukir nama Givan di langit dengan menggabungkan bintang yang berkilauan. Ia kemudian cepat- cepat memasuki kamarnya, tidur lebih awal agar tidak kesiangan esok hari.
∞∞∞
Keesokan harinya Naomi bangun begitu pagi untuk mempersiapkan penampilannya. Hari ini ia akan tampil pada pembukaan pentas seni di sekolahnya. Ia akan menari pendet bersama seorang temannya yang lain. Setelah kepala sekolah menyelesaikan sambutannya, Naomi dan Bimo pun dipanggil keatas panggung untuk menari. Saat Naomi diatas panggung ia sedikit sedih karena tidak menjumpai Givan dibarisan penonton.
Tak berapa lama akhirnya sosok pria yang dinantinya pun ada dibarisan belakang, Naomi memandanginya, pria itu menambah semangat kedalam dirinya. Naomi pun tidak henti- hentinya tersenyum dan matanya tertuju pada Givan. Setelah ia selesai menari ia menuju ke barisan penonton dan menatap ke arah Givan yang sedang memandanginya. Ya, entah hanya perasaannya atau memang benar Givan memandanginya dan tersenyum padanya.
Binar matamu yang indah membuat hatiku luluh, seperti keju yang meleleh karena panas. Senyum simpulmu membuat jantung ini memompa darah lebih kencang, membuat detak- detak yang tidak menentu. Kamu seperti narkoba membuatku selalu kecanduan, kecanduan menatapmu, menyayangimu dan merindukanmu .
Naomi duduk di barisan penonton menonton penampilan dari siswa kelas X dan kelas XI yang lainnya. Saat penampilan kelas XI Ipa 2, Naomi menatap Givan yang berakting. Ia menatapnya dalam diam dan dari kejauhan. Givan menari lagu “Gentleman-PSY” dan membuat Naomi terkekeh, Givan yang sebenarnya kaku, dingin dan diam menari- nari saat itu. Naomi pun kembali ke kelasnya untuk berganti pakaian, disana ia bertemu dengan sahabatnya Tommy. Sahabatnya itu memberinya kertas.
Me                                         : Cie...... yang tadi joget- joget lucu banget deh
Givan                                    : Thanks ya... oh iya ini siapa?
Me                                         : Adek kelas yang tadi liat kakak J
Givan                                    : Ohh..kelas X apa?
Me                                         : Emm antara X-1 sampe X-9
Givan                                    : Nama kamu siapa?
Me                                         : Rahasia..tapi nama pena aku Kei
Givan                                    :Ohh..sip Kei


 “Apaan ini Tomy?”
“Liat aja....”
“Nomernya Givan.”
“Ah serius lu?”
“Bener.... buat lu tuh.”
“Ah makasih banyak !!!”
Malamnya Naomi pun memegang kertas yang diberikan oleh Tommy di sekolah, ia nervous dan juga bingung apakah harus menghubungi Givan atau tidak. Akhirnya ia pun memberanikan diri untuk memberinya pesan singkat.

Sejak saat itu, Naomi selalu menghubungi Givan dengan mengiriminya SMS. Terkadang Givan lebih dahulu sms Naomi. Dari situ Naomi merasa lebih dekat dengan Givan, ia mengetahui sifatnya yang memang simple, kaku, sopan dan pendiam. Ia pun terlihat cerdas dan memiliki wawasan yang luas. Mereka saling bertukar cerita mengenai hobi satu sama lain, film maupun buku favorit dan Naomi selalu memberinya support. Namun sejak mereka berdua menghadapi UAS mereka saling tidak berkomunikasi, pesan singkat yang dikirim Naomi pada Givan pun terkadang tidak dibalas. Setelah UAS betapa senangnya hati Naomi karena ia sebelahan  dengan  kelas Givan, yang dijulukinya sebagai si absen satu.
Setelah Naomi sekelas dengan Givan, ia lebih dekat dengannya dan perasaannya pun semakin kuat untuk Givan. Mereka  menyukai tipe buku yang sama dan membuat mereka nyambung berbicara satu sama lain. Naomi tidak pernah menyinggung mengenai masalah Kei. Ia selalu mensupport Givan saat  dia sedang malas belajar, mendapatkan nilai jelek saat ulangan ataupun saat Givan mengikuti lomba fotografi di sekolahnya. Givan memang masih misterius namun ia kini lebih terbuka pada Naomi juga lebih sering berbicara, terkadang saat mengobrol dengan Givan, ia masih memandang Givan dalam lamunannya.
“Nam, aku mau cerita tentang seseorang.”
“Siapa?”
“Aku suka sama seseorang  namanya Kei, dia adik kelas kita.”
“Kei?”
“Ya, namanya Kei. Dulu dia sering sms aku dan aku juga tertarik sama dia.”
“Kamu tahu orangnya yang mana?”
“Ya, namanya Keira. Pasti dia itu Kei dan aku udah sms dia.”
Hati Naomi hancur, karena sebenarnya Kei itu adalah dirinya. Naomi bukan Keira, dan Kei itu adalah nama pena Naomi. Naomi memang mempunyai nama pena Kei, Naomi Kei adalah nama penanya karena ia sering menulis novel maupun  cerpen. Hati Naomi luluh lanta dan remuk saat itu juga. Ia menyesal dulu mendekati Givan dan mengaku sebagai adik kelas dan bernama Kei. Akhirnya ia harus menerima kenyataan bahwa Naomi mencintai Keira adik kelasnya yang disangka Givan adalah Kei.
“Kamu sayang dia Givan?”
“Ya, aku sayang Kei.. banyak kesamaan antara aku dan dia dan kita cocok banget.”
Mengapa harus ada dia di antara aku dan kamu? Kamu dengan mudahnya memasuki  relung- relung hatiku yang tadinya dipenuhi kehampaan. Aku selalu bahagia memandangmu, walaupun hanya memandangmu dari jauh. Kamu dengan mudahnya menggembok hatiku ini, hanya untuk kamu bukan orang lain. Kamu telah menghipnotisku menjadikanku selalu merindumu, mendambamu dan mengasihimu.
“Oh Givan, maaf aku ke toilet dulu ya.” Kata Naomi berjalan cepat menuju kamar mandi, disana ia bertemu dengan Janet. Naomi segera memeluk Janet dan  menangis didalam pelukannya.
“Naomi kamu kenapa?”
“Givan ... Net Givan.... dia menyangka Keira adik kelas kita itu Kei, padahal itu gue Net, gue yang ngaku jadi Kei dan sekarang dia suka sama Keira karena dia menyangka bahwa Keira itu Kei ..........”
“Kamu sabar  ya Naomi, aku yakin setiap tetesan air mata kamu yang jatuh karena Givan takkan sia- sia, kamu harus percaya ya.”
“Kenapa aku harus merasakan perasaan ini ya bila akhirnya kisah cinta aku dan Givan tidak berakhir bahagia?”
“Kamu tahu Naomi, dibalik setiap kisah ada alasan tersendiri karena sesuatu yang berharga itu didapatkan dengan perjuangan. Kamu sudah berjuang sejauh ini untuk mendapatkan hatinya Givan,  jadi jangan menyerah. Aku yakin kamu pasti bisa membuatnya merasakan perasaan yang sama dengan apa yang kamu rasakan.”
“Makasih ya Janet,  kamu emang sahabat terbaik aku.”
Naomi melangkahkan kakinya menyusuri kelas XII IPA dan ia memandang ke dalam kelasnya, tampak Givan sedang bermain laptop dan memainkan games kesukaannya. Naomi pun mengambil tasnya dan berjalan di jalanan sekitar sekolahnya. Tiba- tiba sebuah mobil BMW cokelat tua berhenti di sampingnya, ia sudah sangat akrab dengan pria di dalam, Givan.
“Naomi, bareng yuk. Kamu lagi nggak bareng Janet kan?”
“Iya Van, bener nih nggak ngerepotin?”
“Ayo masuk!”
Kamu memang tidak sempurna Van, tapi kamu membuat hidupku menjadi sempurna. Cukup dengan melihatmu tersenyum dapat membuat diriku bahagia, aku pun akan mengorbankan segala perasaanku yang tercurah untukmu demi kebahagiaanmu.
Akhirnya Givan pun mengantar Naomi hingga pertigaan dekat rumahnya, selanjutnya ia menaiki kendaraan umum. Sejak saat itu Naomi menjauhi Givan, ia membiarkan Givan lebih dekat dengan Keira yang disangkanya Kei. Lama kelamaan hati Givan gundah gulana resah dan begitu sedih karena Naomi akhir- akhir ini menjauhinya, karena ia sudah jarang melihat senyumnya. Sejujurnya, ia yakin  Keira adik kelasnya itu bukan Kei yang ia maksud. Entah mengapa ia menemukan sosok Kei dalam diri Naomi. Ia pun tidak tahu mengapa setiap melihat Naomi selalu membayangkan bahwa dirinya itu Kei.
Naomi tidak pernah mau berkata pada Givan bahwa dia adalah Kei karena ia takut Givan akan kecewa jika ia mengetahui bahwa Naomi telah membohongi Givan, Naomi pun sebenarnya sering sms-an dengan Givan namun dengan nomor ponsel yang lain. Nomor ponsel yang digunakannya untuk mengaku sebagai Kei adalah nomor yang dibelinya khusus. Naomi menatap layar ponselnya. Disana ia menemukan pesan bahwa Givan ingin Kei jujur siapakah dirinya karena Givan sudah terlanjur mencintai sosok “Kei” dan ia yakin sosok itu bukan Keira.
 ∞∞
            Hari itu adalah hari Selasa, Givan seperti biasa mengendarai BMW cokelatnya. Ia melihat gadis itu sedang berjalan, menggunakan ransel abu- abu sambil agak tersenyum. Entah mengapa ia kemudian menghentikan mobilnya dan membuka jendela mobilnya, Naomi tersipu melihat Givan.
“Hmmm bareng..?”
“Boleh?”
“Iya..”
Naomi pun masuk ke dalam mobil milik Givan dengan perasaan yang begitu gugup dan canggung. Detak jantung Naomi berdetak keras, dan entah mengapa Givan menjadi salah tingkah. Naomi un melihat ke arah Givan dan ia tersenyum manis pada Givan.  Mereka berdua tidak menyadari bahwa mereka telah sampai di parkiran halaman sekolah . mereka berdua pun turun dari mobil dan berjalan canggung menuju kelas mereka masing- masing.
“Makasih banyak ya Van.. “
“Hmm...iya.. iya Kei...”
“Hah Kei?..”
‘Ehh salah..mm Naomi.”
Mereka pun tersenyum dan memasuki kelas mereka masing- maisng.

Naomi melangkahkan kakinya menuju toko buku terdekat, ia begitu bahagia karena akhirnya novel pertamanya terbit.  Novel yang dibuatnya susah payah selama lima bulan itu akhirnya terbit. Naomi mengirimkan pesan pada Givan dengan nomor yang digunakannya sebagai Kei.
Givan                                    : Kei kamu sebenarnya siapa?
Givan                                    : Please kei,  aku terlanjur sayang kamu. Kamu    bukan Keira aku yakin ..
Givan                                    : Jawab Kei...
Kei                                          : Kamu mau tahu siapa aku?
Givan                                    : Iya ....BANGET!!
Kei                                          : Kamu pergi ke toko buku terdekat
Givan                                    : Oke, aku tiba disana 15 menit lagi
Kei                                          : Oke J
Givan                                    : Aku udah sampe...
Kei                                          : Kamu lihat novel terbaru “Love Is Choice”
Givan                                    : Udah, terus?
Kei                                          : Aku penulis buku itu
Givan                                    :Kamu Naomi...Naomi Kei? Temen sekelas aku? Kamu Naomi.... <3
Kei                                          :Ya J aku di belakang kamu nih
Givan menatap ke belakang kemudian ia menggenggam tangan Naomi, ia berkata “Aku bakal jadi yang pertama beli novel kamu,” ia pun membawa novel Naomi ke cashier dan membayarnya. Givan kemudian membawa Naomi ke tempat parkir dan membawanya ke Taman Bunga yang begitu indah.
Sekarang aku mengerti dibalik setiap kisah ada alasan, di setiap lara ada kebahagiaan. Bahagia ini tak terkira, karena kamu ternyata merasakan perasaan yang sama denganku. Engkau bagaikan bintang yang menebarkan sinarnya di malam- malamku, merengkuh hati- hati yang sepi. Yang kumau hanyalah bersamamu, dalam setiap hembusan nafasku ada kamu. Dalam setiap aliran darah arteri mengalir, ada cinta dariku untukmu. Karena kamu tak pernah tahu betapa bahagianya ku bisa bersamamu. Kamu tak pernah tahu betapa gembiranya aku saat ada kamu. Kamu itu cinta dan cinta itu kamu.” Ucap Givan pada Naomi. 

#Cerita fiksi belaka,,apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat, suasana hanyalah kebetulan semata :) 

Kamis, 12 September 2013

LAPORAN PERKECAMBAHAN PADA KACANG MERAH


Laporan Hasil Praktikum
Mengetahui Perkecambahan dan Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan pada Kacang Merah



Disusun oleh:
Arnieda Parameswari
Fitria Dinarsih P.W
Lea Erfi Irvyanti
Muhammad Fathan A
Namira Nur Arfa
Robi Pasti Rahasiana
Yusuf Ghifari


SMA NEGERI 2 BOGOR
Jalan Keranji Ujung 1 Budi Agung, Bogor
 Telp (0251) 8318761 Kode Pos 16165
2013
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1            Latar Belakang
Kacang merah ini memiliki 2 tipe yaitu, Kacang Buncis (Phaseolus vulgaris L.) berasal dari Amerika, sedangkan kacang buncis tipe tegak (kidney bean) atau kacang jogo adalah tanaman asli lembah Tahuacan-Meksiko. Penyebarluasan tanaman buncis dari Amerika ke Eropa dilakukan sejak abad 16. Daerah pusat penyebaran dimulai di Inggris (1594), menyebar ke negara-negara Eropa, Afrika, sampai ke Indonesia.
Warna bijinya merah bertotol – totol merah tua, sesuai dengan namanya. Buahnya (polong ) berwarna kuning, kalau masih muda berwarna hijau dan kadang – kadang berwarna merah. Kalau sudah tua berubah menguning, mengering, dan siap panen. Buahnya yang berbentuk polong memanjang, hanya sedikit lebih panjang bila dibandingkan dengan bucis. Dalam satu polong ada 2 – 3 biji kacang merah. Bentuk kacang merah yang masih utuh sama dengan kacang buncis, baik daun, bunga maupun bentuk polongnya.
Pembudidayaan tanaman buncis di Indonesia telah meluas ke berbagai daerah. Tahun 1961-1967 luas areal penanaman buncis di Indonesia sekitar 3.200 hektar, tahun 1969-1970 seluas 20.000 hektar dan tahun 1991 mencapai 79.254 hektar dengan produksi 168.829 ton. Pada umumnya, kacang merah ditanam pada musim kemarau, karena pada musim penghujan tanaman akan londot. Hal ini di karenakan terlalu banyak air yang di serap. Pada musim kemarau pun penyiraman tanaman juga harus diperhatikan, misalnya penyiraman 2 hari sekali.
Kacang merah memiliki kandungan gizi yang sangat baik, hal ini sangat menguntungkan bagi kesehatan tubuh manusia apalagi jika diolah secara baik dan benar. Kacang merah kering merupakan sumber protein nabati, karbohidrat kompleks, serat, vitamin B, folasin, tiamin, kalsium, fosfor, dan zat besi. Folasin adalah zat gizi esensial yang mampu mengurangi resiko kerusakan pada pembuluh darah.



1.2            Rumusan Masalah
1.                  Bagaimanakah proses perkecambahan ada kacang merah?
2.                  Faktor- faktor apa sajakah yang mempengaruhi perkecambahan kacang merah
3.                  Apakah perbedaan cahaya tempat erkecambahan mempengaruhi proses perkecambahan?
4.                  Apakah tipe perkecambahan kacang merah?


1.3            Tujuan
1.                  Untuk mengetahui proses perkecambahan pada kacang merah
2.                  Untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi perkecambahan pada kacang merah
3.                  Untuk mengetahui pengaruh perbedaan tempat perkecambahan terhadap proses perkecambahan
4.                  Untuk mengetahui tipe perkecambahan kacang merah













BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Taksonomi tanaman
Kingdom                     : Plant Kingdom
Divisio                         : Spermatophyta
Sub divisio                  : Angiosspermae
Kelas                           : Dicotyledonae
Sub kelas                     : Calyciflorae
Ordo                            : Rosales (Leguminales)
Famili                          : Leguminosae (Papilionaceae)
Sub famili                    : Papilionoideae
Genus                          : Phaseolus
Spesies                        : Phaseolus vulgaris L.

2.1.1 Definisi Perkecambahan
Ahli fisiologi tumbuhan  menetapkan perkecambahan sebagai kejadian yang dimulai dengan imbibisi dan diakhiri ketika radikula (akar lembaga atau pada beberapa biji, kotiledon/hipokotil) memanjang atau muncul melewati kulit biji (Bewley dan Black, 1982, 1984; Mayer, 1974 dalam Salisbury 1992).
Biji dapat tetap viabel (hidup), tapi tak mampu berkecambah atau tumbuh karena beberapa alasan : kondisi luar atau kondisi dalam. Situasi dalam yang mudah dipahami adalah embrio yang belum mencapai kematangan morfologi untuk mampu berkecambah (misalnya, pada beberapa anggota Orchidaceae, Orobanchaceae, atau genus Ranuncullus). Hanya waktulah yang memungkinkan kematangan ini berkembang. Perkecambahan biji tumbuhan budidaya mungkin hanya terhambat oleh kurangnya kelembapan atau suhu hangat. (Salisbury,1992)
Untuk membedakan kedua keadaan yang berlainan itu, ahli fisiologi benih menggunakan dua istilah : Kuisen, yaitu kondisi biji saat tidak mampu berkecambah hanya karena kondisi luarnya tidak sesuai (misalnya, biji terlalu kering atau terlalu dingin); dan dormansi, yaitu kondisi biji gagal berkecambah karena kondisi dalam, walaupun kondisi luar (suhu, kelembaban dan atmosfer) sudah sesuai (Salisbury, 1992)
Sementara biji berkembang, maka generasi baru,dalam bentuk janin mulai berkembang di dalamnya. Permulaan ini hanya terbatas, karena pertumbuhan embrio segera terhenti. Biji itu kemudian dipisahkan dari tanaman tertua dan mulailah penyebarannya. Pada akhirnya berlangsung perkecambahan, biasanya setelah biji itu matang. Perkecambahan adalah pengulangan kembali tentang pertumbuhan janin, dan akan dilengkapi dengan keluarnya radikula di luar biji.
Menurut Copeland (1976) dalam Abidin (1984) perkecambahan adalah “ the resumpition of active growth of a young plant from the seed “ yang berarti aktivitas pertumbuhan yang sangat singkat suatu embrio dalam perkembangan dari biji menjadi tanaman muda. Perkecambahan dan pemantapan adalah saat-saat genting dalam kehidupan tumbuhan, karena dalam tingkatan inilah selama siklus hidup setiap spesies maka jumlah terbesar individunya mati. Kedalaman suatu biji dibenamkan dalam tanah, baik secara sengaja ataupun secara tidak sengaja merupakan faktor yang sangat penting dalam perkecambahan. Biji yang terdapat di permukaan tanah tidak memiliki cukup persediaan air untuk melengkapi perkecambahannya. Kalau terlalu dalam maka biji urung berkecambah atau mungkin menghabiskan sama sekali persediaan makanan untuk menembus tanah dan mendapatkan cahaya.(Tjitrosomo, dkk, 1983).

2.1.2 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Perkecambahan
a. Faktor Dalam (Faktor Internal)
Faktor dalam yang mempengaruhi perkecambahan benih antara lain :
-          Tingkat kemasakan benih
Benih yang dipanen sebelum tingkat kemasakan fisiologisnya tercapai tidak mempunyai viabilitas yang tinggi karena belum memiliki cadangan makanan yang cukup serta pembentukan embrio belum sempurna (Sutopo, 2002).
Pada umumnya sewaktu kadar air biji menurun dengan cepat sekitar 20 persen, maka benih tersebut juga telah mencapai masak fisiologos atau masak fungsional dan pada saat itu benih mencapat berat kering maksimum, daya tumbuh maksimum (vigor) dan daya kecambah maksimum (viabilitas) atau dengan kata lain benih mempunyai mutu tertinggi (Kamil, 1979).
-          Ukuran benih
Benih yang berukuran besar dan berat mengandung cadangan makanan yang lebih banyak dibandingkan dengan yang kecil pada jenis yang sama. Cadangan makanan yang terkandung dalam jaringan penyimpan digunakan sebagai sumber energi bagi embrio pada saat perkecambahan (Sutopo, 2002). Berat benih berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan dan produksi karena berat benih menentukan besarnya kecambah pada saat permulaan dan berat tanaman pada saat dipanen (Blackman, dalam Sutopo, 2002).
-          Dormansi
Benih dikatakan dormansi apabila benih tersebut sebenarnya hidup tetapi tidak berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap telah memenuhi persyaratan bagi suatu perkecambahan atau juga dapat dikatakan dormansi benih menunjukkan suatu keadaan dimana benih-benih sehat (viabel) namun gagal berkecambah ketika berada dalam kondisi yang secara normal baik untuk berkecambah, seperti kelembaban yang cukup, suhu dan cahaya yang sesuai (Lambers 1992, Schmidt 2002).

-          Hormon
Tidak semua hormon tumbuhan (fitohormon) bersifat mendukung proses perkecambahan. Ada beberapa fitohormon yang menghambat proses perkecambahan.


Fitohormon yang berfungsi yang merangsang perkecambahan:
Auksin
Mematahkan dormansi biji dan akan merangsang proses perkecambahan biji. Memacu proses terbentuknya akar.
Giberelin
Berperan dalam mobilisasi bahan makanan selama proses perkecambahan. Pertumbuhan embrio selama perkecambahan bergantung pada persiapan bahan makanan yang berada di dalam endosperma. Untuk keperluan kelangsungan hidup embrio maka terjadilah penguraian secara enzimatik yaitu terjadi perubahan pati menjadi gula yang selanjutnya ditranslokasikan ke embrio sebagai sumber energy sebagai pertumbuhannya. Peran giberelin diketahui mampu
meningkatkan aktivitas enzim amylase.
Sitokinin
Berinteraksi dengan giberelin dan auksin untuk mematahkan dormansi biji. Selain itu, sitokinin juga mampu memicu pembelahan sel dan pembentukan organ.
Fitohormon yang berfungsi sebagai penghambat perkecambahan antara lain:
Etilen
Berperan menghambat transportasi auksin secara basipetal dan lateral. Adanya etilen dapat menyebabkan rendahnya konsentrasi auksin dalam jaringan.
Asam Absisat
Bersifat menghambat perkecambahan dengan menstimulasi dormansi biji. Selain itu, asam absisat akan menghambat proses pertumbuhan tunas.
Penghambat perkecambahan
Menurut Kuswanto (1996), penghambat perkecambahan benih dapat berupa kehadiran inhibitor baik dalam benih maupun di permukaan benih, adanya larutan dengan nilai osmotik yang tinggi serta bahan yang menghambat lintasan metabolik atau menghambat laju respirasi.
b. Faktor Luar
Faktor luar utama yang mempengaruhi perkecambahan diantaranya:
Air
Penyerapan air oleh benih dipengaruhi oleh sifat benih itu sendiri terutama kulit pelindungnya dan jumlah air yang tersedia pada media di sekitarnya, sedangkan jumlah air yang diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benihnya, dan tingkat pengambilan air turut dipengaruhi oleh suhu (Sutopo,2002). Perkembangan benih tidak akan dimulai bila air belum terserap masuk ke dalam benih hingga 80 sampai 90 persen (Darjadi,1972) dan umumnya dibutuhkan kadar air benih sekitar 30 sampai 55 persen (Kamil, 1979). Benih mempunyai kemampuan kecambah pada kisaran air tersedia. Pada kondisi media yang terlalu basah akan dapat menghambat aerasi dan merangsang timbulnya penyakit serta busuknya benih karena cendawan atau bakteri (Sutopo, 2002).

Menurut Kamil (1979), kira-kira 70 persen berat protoplasma sel hidup terdiri dari air dan fungsi air antara lain:
1. Untuk melembabkan atau melunakkan kulit biji sehingga menjadi pecah atau robek agar terjadi pengembangan embrio dan endosperm.
2. Untuk memberikan fasilitas masuknya oksigen kedalam biji melalui dinding sel yang diimbibisi oleh air sehingga gas dapat masuk ke dalam sel secara difusi.
3. Untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan sejumlah proses fisiologis dalam embrio seperti pencernaan, pernapasan, asimilasi dan pertumbuhan. Proses-proses tersebut tidak akan berjalan secara normal, apabila protoplasma tidak mengandung air yang cukup.
4. Sebagai alat transport larutan makanan dari endosperm atau kotiledon ke titik tumbuh, dimana akan terbentuk protoplasma baru.
Suhu
Suhu merupakan syarat penting kedua bagi perkecambahan biji. Tetapi ini tidak bersifat mutlak sama seperti kebutuhan terhadap air untuk perkecambahan, dimana biji membutuhkan suatu level “hydration minimum” yang bersifat khusus untuk perkecambahan. Dalam proses perkecambahan dikenal adanya tiga titik suhu kritis yang berbeda yang akan dialami oleh benih.
Ketiga titik suhu kritis tersebut dikenal dengan istilah suhu cardinal yang terdiri atas:
Suhu minimum
Suhu terkecil dimana proses perkecambahan biji tidak akan terjadi selama periode waktu perkecambahan. Bagi kebanyakan biji tanaman, kisaran suhu minimumnya antara 0-50C. Jika biji berada di tempat yang bersuhu rendah seperti itu, maka kemungkinan besar biji akan gagal berkecambah atau tetap tumbuh namun dalam keadaan yang abnormal.
Suhu optimum
Suhu dimana kecepatan dan persentase biji yang berkecambah berada pada posisi tertinggi selama proses perkecambahan berlangsung. Suhu ini merupakan suhu yang menguntungkan bagi berlangsungnya perkecambahan biji. Suhu optimum berkisar antara 26,5-350C.




Suhu maksimum
Suhu tertinggi dimana perkecambahan masih mungkin untuk berlangsung secara normal. Suhu maksimum umumnya berkisar antara 30-400C. Suhu di atas maksimum biasanya mematikan biji karena keadaan tersebut menyebabkan mesin metabolism biji menjadi nonaktif sehingga biji menjadi busuk dan mati.

Suhu optimal adalah yang paling menguntungkan berlangsungnya perkecambahan benih dimana presentase perkembangan tertinggi dapat dicapai yaitu pada kisaran suhu antara 26.5 sd 35°C (Sutopo, 2002). Suhu juga mempengaruhi kecepatan proses permulaan perkecambahan dan ditentukan oleh berbagai sifat lain yaitu sifat dormansi benih, cahaya dan zat tumbuh giberellin.
Oksigen
Faktor oksigen berkaitan dengan proses respirasi. Saat berlangsungnya perkecambahan, proses respirasi akan meningkat disertai dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan CO2, air dan energi panas. Terbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan menghambat proses perkecambahan benih (Sutopo, 2002). Kebutuhan oksigen sebanding dengan laju respirasi dan dipengaruhi oleh suhu, mikro-organisme yang terdapat dalam benih (Kuswanto. 1996). Menurut Kamil (1979) umumnya benih akan berkecambah dalam udara yang mengandung 29% oksigen dan 0.03% CO2. Namun untuk benih yang dorman, perkecambahannya akan terjadi jika oksigen yang masuk ke dalam benih ditingkatkan sampai 80%, karena biasanya oksigen yang masuk ke embrio kurang dari 3%.
Cahaya
Pengaruh cahaya akan berkaitan langsung dengan lama penyinaran harian matahari (fotoperiodisitas). Hubungan antara pengaruh cahaya dan perkecambahan biji dikontrol suatu system pigmen yang dikenal sebagai fitokrom, yang tersusun dari chromophore dan protein. Chromophore adalah bagian yang peka terhadap cahaya. Fitokrom memiliki dua bentuk yang sifatnya reversible (bolak-balik) yaitu fitokrom merah yang mengabsorbsi sinar merah dan fitokrominfra merah yang mengabsorbsi sinar infra merah.Bila pada biji yang sedang berimbibisi diberikan cahaya merah, makafitokrom merah akan berubah menjadi fitokrom infra merah, yang manamenimbulkan reaksi yang merangsang perkecambahan.
















BAB 3
 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan tempat
            10 agustus 2013
            Dirumah masing-masing

3.2 Alat dan bahan:

1.                  30  buah kacang merah (setiap gelas 5 kacang merah)
2.                  6 buah gelas plastik
3.                  Kapas
4.                  Air
5.                  Penggaris
6.                  Alat tulis
7.                  Ph meter

3.3 Prosedur
1.                  Taruh kapas yang sudah dibasahi pada masing- masing gelas yang sudah disiapkan .
2.                  Beri setiap gelas tersebut masing-masing 5 biji kacang merah.
3.                  Taruh 3 gelas tersebut di tempat yang gelap dan 3 gelas lainnya di tempat yang terang.
4.                  Berikan keterangan pada gelas- gelas tersebut.
5.                  Amati pertunbuhan tersebut pada masing-masing gelas pada hari kedua dan ketiga.
6.                  Catat perubahan perkembangan biji kacang merah.
7.                  Untuk mengukur ph pada kapas gunakan PH meter.

3.4 Hipotesis
 (-) Cahaya matahari tidak mempengaruhi pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah.
 (+) Cahaya matahari mempengaruhi pertumbuhan dan perkecambahan pada kacang merah.




3.5 Variabel Penelitian
   
-          Sebagai Variabel Bebas   (X)                    :  Cahaya, Ph, air, Suhu.
-          Sebagai Variabel Terikat (Y)                    : Tinggi tanaman, tipe perkecambahan. 
-     Sebagai Variabel Kontrol                          :Kualitas biji,  Hormon yang mempengaruhi perkecambahan.
   



















BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengamatan perkembangan perkecambahan pada kacang merah 
Hari ke-
2
3
4
5
I
Tdk ada yg tumbuh
-
-
-
II
3 kulit mengelupas
-
-
-
III
3 kulit mengelupas satu tumbuh
-
-
-
IV
Satu tumbuh 2 cm sisanya busuk
Satu tumbuh 3 cm sisanya busuk
Satu tumbuh menjadi 4 cm sisanya busuk
Satu tumbuh menjadi 5 cm sisanya busuk
V
4 tumbuh 1 cm satu busuk
2 menjadi 2 cm 2 sisanya menjadi 3 cm satu busuk
2 menjadi 4 cm 2 sisanya masih 2 cm
Satu menjadi 10 cm sisanya menjadi 4 cm
VI
4 tumbuh 2 cm satu berkecambah
4 tumbuh menjadi 4 cm
4 tumbuh menjadi 5 cm
2 tumbuh menjadi 13 cm dua menjadi 6 cm

Keterangan :
Kecambah pada nomor I, II dan III merupakan kecambah yang diletakkan pada tempat yang mendapatkan sinar terus menerus/ mendapatkan cahaya matahari .
Kecambah pada nomor IV, V dan VI merupakan kecambah yang diletakkan pada tempat gelap.
Suhu optimal adalah yang paling menguntungkan berlangsungnya perkecambahan benih dimana presentase perkembangan tertinggi dapat dicapai yaitu pada kisaran suhu antara 26.5 sd 35°C (Sutopo, 2002). Suhu juga mempengaruhi kecepatan proses permulaan perkecambahan dan ditentukan oleh berbagai sifat lain yaitu sifat dormansi benih, cahaya dan zat tumbuh giberellin.  Berdasarkan hal tersebut kita dapat mengetahui bahwa perbedaan suhu pada daerah perkecambahan mempengaruhi perkecambahan itu sendiri. Pada kecambah I, II dan III perkembangan kecambah tidak terlalu berkembang karena suhu yang tidak terlalu optimal yaitu lebih dari 30 celcius yang menyebabkan mesin metabolism biji menjadi nonaktif sehingga biji menjadi busuk dan mati. Dari 3 contoh tersebut kita dapat membuktikan bahwa karena suhu  yang terlalu tinggi menyebabkan tiga tanaman tersebut menjadi busuk dan tidak berkembang.
            Hormon mempengaruhi proses perkecambahan, contohnya auksin yang berfungsi dalam mematahkan dormansi biji dan akan merangsang proses perkecambahan biji serta memacu proses terbentuknya akar. Hormon yang lain adalah hormon giberelin yang berperan dalam mobilisasi bahan makanan selama proses perkecambahan. Pertumbuhan embrio selama perkecambahan bergantung pada persiapan bahan makanan yang berada di dalam endosperma. Untuk keperluan kelangsungan hidup embrio maka terjadilah penguraian secara enzimatik yaitu terjadi perubahan pati menjadi gula yang selanjutnya ditranslokasikan ke embrio sebagai sumber energy sebagai pertumbuhannya. Peran giberelin diketahui mampu meningkatkan aktivitas enzim amylase. Hormon yang lain adalah hormon sitokinin yang berinteraksi dengan giberelin dan auksin untuk mematahkan dormansi biji. Selain itu, sitokinin juga mampu memicu pembelahan sel dan pembentukan organ. Peran hormon auksin dipengaruhi oleh cahaya matahari, intensitas penyinaran cahaya yang berlebih atau cukup banyak dapat menyebabkan hormon auksin yang berfungsi dalam perkembangan biji menjadi terhambat. Seperti kecambah dalam gelas I, II dan III yang perkembangannya menjadi terhambat akibat penyinaran cahaya yang terus menerus. Sementara pada kecambah IV, V dan VI dapat tumbuh menjadi cukup baik karena hormon auksin maksimal tersebar pada kecambah dan  tidak terhambat oleh cahaya.










                                                BAB 5
                             KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kacang merah merupakan tumbuhan yang proses perkecambahannya di atas tanah (epigeal) karena daun lembaganya(cotyledon) terangkat ke atas akibat adanya pembetangan ruas batang yang berada dibawah daun lembaga. Bagian kecambah terdiri atas plumula, kaulikulus, kotiledon dan radikula. Plumula (puncuk lembaga) adalah bagian dari lembaga yang merupakan calon-calon daun. Kaulikulus (batang lembaga) merupakan calon batang yang terdiri dari epikotilatau ruas batang yang berada yang terdiri dari epikotil atau ruas batang yang berada di atas daun lembaga dan hipokotil yaitu ruas batang yang terletak di bawah daun lembaga. Kotiledon (daun lembaga) yaitu daun yang pertama yg muncul pada suatu tumbuhan dan berfungsi sebagai cadangan makanan padamasa perkecambahan. Radicula (akar lembaga) merupakan bagian lembagayang terletak dibagian pangkal dan terdapat kaliptra (tudung akar) yang berfungsi untuk melindungi akar dan membantu untuk menembus tanah. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.
            Kacang merah yang diletakkan di ruang tertutup pertumbuhanya lebih cepat dibandingkan yang diletakkan di ruang terbuka dan terkena sinar matahari karena di sebabkan pusat pertumubuhan auksin di ujung koleoptil. Jika terkena matahari,auksin akan menghambat pertumbuhan, hal inilah yang menyebabkan bagian yang terkena mathari akan membengkok kearah datangnya arah matahari (fototropisme) dan dapat diketahui bahwa terjadi perbedaan yang signifikan yaitu batang tumbuhan yang diletakkan di tempat tertutup mengalami pertumbuhan yang cacat mengalami pucat dan keruh serta batngnya lemas berwarna kekuningan, sedangkan yang diletakkan di luar sebaliknya tumbuh lambat aka tetapi batangnya kuat dan waranya hijau.





5.2 Saran
1.                  Dalam tahap perendaman, lihat dahulu biji yang akan ditanam. Jika biji yang akan ditanam ukurannya kecil (kita ambil contoh biji cabe) perendamannya tidak terlalu lama (sampai radiks / akar nya mulai kelihatan). Takutnya akan terjadi peristiwa “plasmolisis”.
2.                  Sebaiknya dalam menanam, kadar air harus diteliti. Jangan terlalu banyak dan terlalu sedikit.
3.                  Penanaman di tempat gelap, media yang diperlukan memang harus benar-benar tetutup dan jangan sampai ada cahaya sedikitpun.




















                                      DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah dkk., 2005. Biologi SMA untuk Kelas XII. Jakarta: Esis.
Suwarno.2002.Biologi.Jakarta: Pusat pembukuan departemen pendidikan nasional.
www.insklopedia biologi.com