Ada fase di kehidupan ini yang bernama jatuh cinta. Terkadang ada kerinduan dibalik rasa, ada getir ketir kecemburuan yang diracik dengan kasih sayang dan ada rasa tergila- gila pada asmarandana. Seorang dara kalanya mencintai sang- aji yang begitu gagah, tampan dan perkasa. Namun yang sebenarnya cinta tak mengenal kegagahan, ketampanan dan keperkasaan karena cinta yang memilih pada siapa ia akan berlabuh.
Begitupun
aku yang sedang gundah gulana karena datangnya asmara. Hati ini selalu
terombang- ambing karena merindukan sosoknya. Diriku tenggelam dalam
kenirmalaan sosok dirinya, yang bukan pangeran ataupun bangsawan. Dirinya hanya
pria yang selalu membuat jantungku berirama lain, yang selalu membuat hati ini
berdegup keras. Sesosok pria yang mampu membuat diriku menyunggingkan senyum
seharian.
Aku
selalu merekam dalam otakku apa sajakah hobinya, cara berjalannya , hingga
kata- kata yang sempat diutarakannya. Aku merekamnya jelas dalam otak dan
hatiku agar aku selalu dapat mengingat kenangan tentangnya. Namun, pahitnya
cinta adalah ketika kamu tidak mengetahui apakah ia mencintaimu atau tidak.
Hanya mencintainya dalam diam, mengutarakan lewat syair rindu pada surat- surat
yang tak tersampaikan.
Selalu
merindu dan mendambakannya, bahkan ia ada pada setiap hembusan nafasku. Namanya
telah terukir sebagai mahakarya dalam sanubariku. Sayangnya, aku hanya dapat
merasakan jatuh cinta namun tak mendapatkan balasan darinya. Sang dara begitu
terluka, karena abangnya tidak membalas kasihnya. Ternyata abangnya tidak
merasakan yang sama. Hanya kepiluan dan kenestapaanlah yang dirasakan olehku,
sang dara. Kala aku hanya merindunya, sementara ia mengingat namaku sekalipun
tidak. Ketika aku selalu menatapnya , sementara abang tak menyadari kehadiranku.
Sungguh getir pahit dan memilukan apa yang sang dara rasakan.
Aku
entah mengapa tak dapat melupakannya yang terang- terangan tak menganggapku
ada, mungkin inilah pengorbanan dalam cinta. Ketika aku masih memperdulikannya
dan setia berjuang menyayanginya, sementara ia sama sekali tak mengingatku. Bolehkah
aku mendapatkan sedikit saja kehangatan dari dinginnya sifatmu? Karena aku
berharap setidaknya aku dapat sedikit- sedikit meluluhkan hatimu,
menghangatkanmu dengan kehangatan cintaku yang tak terbatas untukmu.
souce pic : http://twelvifebrina.tumblr.com/
Jadi, bertepuk sebelah tangan ya? :p
BalasHapusBagus tulisannya :)
Salam kenal... :)
Iya bertepuk sebelah tangan ...sedih deh... :'(
HapusWah makasih kak Arif :)Pemula nih saya hehe...
emmmm lebay deuuh papap hahaha
BalasHapuslebay dikiitt hahaha
Hapuskunjungin blog ini amoyamoyz@blogspot.com hahaha promosi
BalasHapus