Minggu, 08 September 2013

Harmoni Jatuh Cinta :')


           




 Ada fase di kehidupan ini yang bernama jatuh cinta. Terkadang ada kerinduan dibalik rasa, ada getir ketir kecemburuan yang diracik dengan kasih sayang dan ada rasa tergila- gila pada asmarandana. Seorang dara kalanya mencintai sang- aji yang begitu gagah, tampan dan perkasa. Namun yang sebenarnya cinta tak mengenal kegagahan, ketampanan dan keperkasaan karena cinta yang memilih pada siapa ia akan berlabuh.
            Begitupun aku yang sedang gundah gulana karena datangnya asmara. Hati ini selalu terombang- ambing karena merindukan sosoknya. Diriku tenggelam dalam kenirmalaan sosok dirinya, yang bukan pangeran ataupun bangsawan. Dirinya hanya pria yang selalu membuat jantungku berirama lain, yang selalu membuat hati ini berdegup keras. Sesosok pria yang mampu membuat diriku menyunggingkan senyum seharian.
            Aku selalu merekam dalam otakku apa sajakah hobinya, cara berjalannya , hingga kata- kata yang sempat diutarakannya. Aku merekamnya jelas dalam otak dan hatiku agar aku selalu dapat mengingat kenangan tentangnya. Namun, pahitnya cinta adalah ketika kamu tidak mengetahui apakah ia mencintaimu atau tidak. Hanya mencintainya dalam diam, mengutarakan lewat syair rindu pada surat- surat yang tak tersampaikan.
            Selalu merindu dan mendambakannya, bahkan ia ada pada setiap hembusan nafasku. Namanya telah terukir sebagai mahakarya dalam sanubariku. Sayangnya, aku hanya dapat merasakan jatuh cinta namun tak mendapatkan balasan darinya. Sang dara begitu terluka, karena abangnya tidak membalas kasihnya. Ternyata abangnya tidak merasakan yang sama. Hanya kepiluan dan kenestapaanlah yang dirasakan olehku, sang dara. Kala aku hanya merindunya, sementara ia mengingat namaku sekalipun tidak. Ketika aku selalu menatapnya , sementara abang tak menyadari kehadiranku. Sungguh getir pahit dan memilukan apa yang sang dara rasakan.
            Aku entah mengapa tak dapat melupakannya yang terang- terangan tak menganggapku ada, mungkin inilah pengorbanan dalam cinta. Ketika aku masih memperdulikannya dan setia berjuang menyayanginya, sementara ia sama sekali tak mengingatku. Bolehkah aku mendapatkan sedikit saja kehangatan dari dinginnya sifatmu? Karena aku berharap setidaknya aku dapat sedikit- sedikit meluluhkan hatimu, menghangatkanmu dengan kehangatan cintaku yang tak terbatas untukmu. 


~~Namira Nur Arfa 
souce pic : http://twelvifebrina.tumblr.com/ 

5 komentar:

  1. Jadi, bertepuk sebelah tangan ya? :p

    Bagus tulisannya :)

    Salam kenal... :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bertepuk sebelah tangan ...sedih deh... :'(

      Wah makasih kak Arif :)Pemula nih saya hehe...

      Hapus
  2. emmmm lebay deuuh papap hahaha

    BalasHapus
  3. kunjungin blog ini amoyamoyz@blogspot.com hahaha promosi

    BalasHapus