Mengapa
wanita harus berjilbab? Berjilbab? Yes!!
Wanita adalah salah satu perhiasan
dunia, dan sebaik- baiknya perhiasan dunia adalah wanita shalihah. Wanita
diberkahi berbagai keindahan, seperti kelembutan hati, sifat keibuan, penuh
kasih sayang dan sesungguhnya wanita itu makhluk yang kuat. Wanita diciptakan
dari tulang rusuk laki- laki. Oleh karena itu, hendaknya wanita dibimbing
dengan lembut, bukan dengan kasar atau kekerasan. Bayangkan saja tulang yang
bengkok yang sengaja diluruskan. Tentunya akan patah bukan? Begitu pula wanita,
jika dipaksa dengan kasar maka akan hancur.
Wanita dianugerahi keindahan, bahkan
karena keindahannya dapat memicu syahwat lelaki. Oleh karena itu Allah
memerintahkan kepada wanita untuk
menjaga auratnya. Aurat wanita ialah seluruh tubuhnya kecuali telapak tangan
dan wajahnya.
Seperti dalam
fir’man Allah dalam surat An Nur ayat 31:
“Katakanlah
kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya,
dan janganlah menampakannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau
ayah suami mereka, atau, putera- putera mereka, atau putera- putera suami mereka,
atau saudara laki- laki mereka, atau putera- putera saudara laki- laki mereka,
atau putera- putera saudara perempuan mereka, atau wanita- wanita islam, atau
budak- budak yang mereka miliki, atau pelayan- pelayan laki- laki yang tidak
mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak- anak yang belum mengerti
tentang aurat.
Banyak
wanita belum menyadari mengenai pentingnya menutup aurat, bahkan diantara
mereka memilki banyak alasan agar mereka tidak menutup aurat seperti, “belum
siap”, “jilbabin aja hatinya dulu”, “takut dibilang munafik”, “buat apa
berjilbab tapi kelakuan buruk”. Oke, banyak wanita menyatakan bahwa wanita
“belum siap” untuk berjilbab. Tunggu, apakah Allah menunggu kita untuk siap
menutup aurat? Apakah Allah menunggu kita siap untuk shalat? Lantas apakah kita
jika kita tidak siap untuk shalat kita diperkenankan tidak melakukan shalat?
Tentu tidak kan? Siap atau tidak, kita harus berjilbab, karena berjilbab
hukumnya wajib, seperti shalat, zakat dan puasa ramadhan. Apakah kita harus
menunggu siap untuk berhijab? Bagaimana jika umur kita tidak panjang? Apakah
kita siap menanggung dosa tidak berjilbab? Belum lagi dengan dosa yang
lain..apakah kita tidak mau menyelamatkan ayah kita dari dosa- dosa kita.
Apakah kita siap menanggung dosa karena tidak berjilbab?
“Jilbabin
hatinya dulu” apakah maksud dengan jilbabin hatinya dulu? Bukankah Allah swt
telah memerintahkan kita untuk menjulurkan hijab hingga ke dada. Tentu saja
hati kita telah terjilbabi kan? Biarkanlah dengan jilbab kita Allah swt membuat
segala perbuatan kita menjadi lebih baik. Dengan berjilbab setidaknya kita
telah melaksanakan kewajiban kita. Banyak orang yang mengatakan bahwa dengan
menggunakan jilbab dapat membuat jodoh kita menjauh. Kamu yakin? Bukankah Allah
telah menuliskan jodoh kita sebagai takdir kita? Jodoh adalah salah satu taqdir
yang dapat diubah, jika kita menginginkan lelaki yang sholeh kita harus menjadi
wanita shalehah pula kan? Bagaimana kita dapat menjadi wanita shalihah jika
berjilbab saja tidak mau? Ukirlah jodohmu dengan cara memantaskan dirimu. Jika
menginginkan pria yang semulia Rasulullah swt maka jadilah wanita semulia
khadijah. Sahabat, dengan mengenakan jilbab yang kau ulurkan hingga ke dadamu
engkau telah memuliakan dirimu sendiri. Diri kita menjadi terlindungi.
Mari kita
analogikan.. ada dua lukisan yang indah.
Salah satu lukisan tersebut tidak dibingkai, disimpan dipinggir jalan dan dapat
dilihat oleh semua orang. Lukisan tersebut pasti berdebu, kotor dan kusam. Yang kedua terletak di
etalase, dibingkai oleh kaca, diletakkan di dalam toko yang tidak semua orang
dapat melihatnya. Bayangkan harga mana yang lebih mahal? Tentu yang kedua kan? Begitu
juga wanita yang tertutup, ia terlindungi, tidak semua mata dapat melihat dan
memandangnya. Terjaga, seperti mutiara yang terletak di dasar laut,
terlindungi, susah dijangkau namun harganya mahal, rupanya indah dan berkilau.
Jadi
sahabatku, mengapa kau tidak segera berjibab? Mari ulurkan jilbabmu hingga ke
dadamu J. Wanita,
janganlah menggunakan parfum untuk menarik perhatian laki- laki, karena dengan
melakukannya kalian sudah termasuk melakukan zina. Gunakan baju yang sederhana,
tidak mencolok, jangan gunakan jilbab berpunuk unta dan gunakan jilbab yang
sesuai syariat. Sebaiknya juga kita tidak menggunakan celana, karena hal itu
dapat membuat kita menyerupai laki- laki. Lagi pula, berdasarkan sebuah
penelitian, celana yang terlalu ketat dapat merusak rahim wanita. Naudzubillah.
Jangan sampai.
Berpakaian
tapi telanjang? No! Mengenakan pakaian
namun ketat dan membuat lekukan- lekukan atau lembah- lembah di tubuhmu
terlihat jelas? No way! Itu hal yang seperti wanita arab jaman jahiliyah
lakukan. Apakah kau mau lelaki nakal berhidung belang menggodamu? Apakah kau
mau lelaki nakal melecehkanmu? Naudzubillah. Semoga Allah swt senantiasa
melindungi kita. Jangan pula mengenakan baju yang transparan yang dapat
memperlihatkan auratmu.
Zaman saat
ini banyak – sangat banyak wanita yang semakin “terbuka” dalam berpakaian. Jika
ke –modern-an wanita dinilai dari “ketelanjangannya” tentu hewan telah mencapai
tingkat modern yang paling tinggi. Jadi jika kita ingin disebut wanita modern,
tutupilah aurat kita. Jagalah dari pandangan yang bukan mahram.
Semoga dengan
berjilbab kita dapat melindungi diri kita, dapat meningkatkan ketaqwaan kepada
Allah swt, semoga Allah swt menuntun kita ke jalan yang benar, yang sesuai
dengan syariatnya serta menunjukkan kita jodoh yang baik aamiin ya rabbal
alamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar