Saat hujan turun, renyahnya rintik hujan mampu mendamaikan hati.
KaruniaNya yang tak terbatas turun beriringan, membentuk denting denting nada
yang indah. Saat hujan datang, terkadang hati menjadi lumer, merasa syahdu dan
sendu. Ada apakah gerangan dengan hujan?Camar - camar itu bergembira,
menari eksotis di angkasa. Saling bernyanyi dan bersiul, meramaikan angkasa
setelah hujan. Suasana setelah hujan memang selalu berbeda, sejuknya..
menyejukkan. Entah mengapa terkadang aku merindukan hujan, meski terkadang aku
mengagumi hangat mentari. Rinai hujan selalu menenangkan perasaan, membawa
kalbu mengingat berbagai kenangan yg pernah terekam. Dalam diam kita menikmati
rinai hujan :) tanpa kata.... karena terkadang kita hanya bisa menikmati
sesuatu yang indah tanpa mampu terungkapkan melalui kata.....
Terkadang dalam kehidupan ada orang yang mampu membuat kelabumu
menjadi pelangi, membuat gulma menjadi bunga dan membuat keputusasaan menjadi
harapan. Namun ternyata, orang tersebut hanya dipertemukan dengan kita, bukan
dipersatukan. Seperti electron dalam klorofil yang tereksitasi dari satu
akseptor menuju yang lainnya. Kadang kita memiliki ikatan kovalen dengan
seseorang, yang kemudian.. berubah menjadi ikatan ion, tanpa kita tahu sebab
yang pasti. Pada suatu saat nanti, mungkin kita akan menemukan isomer
enantiomer kita, yang ketika kita melihat sosok tersebut, kita seperti merasa
bercermin. Tidak semua yang kita inginkan dapat kita gapai dengan mudah, karena
terkadang ada para penebar rindu yang jika telah menebarnya ia menghilang. Menghilang
dan menyebabkan luka pada penerima rindu. Ada pula si pemberi kasih nan tulus,
namun tidak pernah mendapat balasan. Karena kehidupan itu rumit, padahal
sesungguhnya kasih itu tidak rumit. Hmm jika saatnya tepat mungkin akan ada
sebuah senyum simpul yang mengganti status kita di KTP..
Jika mungkin jatuh cinta sesederhana itu, tidak ada lagi
kegalauan, kerinduan yang tak terbalas, dan kedukaan. Pada akhirnya kita
bersatu dengan seseorang yang tidak kita duga. Yang mungkin bayangannya saja
pun tertutup dengan penjajah rindu yang selalu ada di depan mata. Kadang kita
harus menutup mata lahir untuk membuka mata hati.. pada dia yang ternyata enantiomer
kita. Ada baiknya kita belajar tentang kesetiaan dari Tarsius, yang hanya
memiliki satu pasangan selama hidupnya. Perlu juga kita belajar dari
keromantisan Aisyah dan rasulullah serta kepatuhan Bunda Khadijah pada
Rasulullah. Ketika seribu orang tidak percaya pada kita, menjauhi kita, ada
dia, sendirian mendukung kita mati- matian, saat tiada lagi harapan, ia selalu
yakin akan ada keajaiban jika kita berusaha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar