1.
Pemetaan Masalah dan Screening
Masalah Kesehatan di dusun V: RT 4 dan 10
Pemetaan
Masalah dan Screening permasalahan
kesehatan di dusun V merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui
berbagai permasalahan yang terdapat di dusun V.
2.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) : Pengadaan Material Jambanisasi
Perilaku
Hidup bersih dan Sehat merupakan salah satu program kerja Tim KKN PPM
Universitas Gadjah Mada yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga
masyarakat akan kesadaran hidup bersih dan sehat. Salah satu indikator dalam
perilaku hidup bersih dan sehat adalah pengelolaan kondisi sanitasi di rumah
warga.
3.
Pelayanan Kesehatan: Konsultasi Kesehatan dan Pengukuran Kadar Gula
Darah di Dusun V
Kesehatan
merupakan salah satu point penting untuk membangun kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) yang baik. Oleh karena itu, diperlukan kesehatan yang baik dalam suatu
daerah untuk membangun sumber daya manusia maupun pengembangan daerah tersebut.
Salah satu hal yang perlu dilakukan untuk mengukur kondisi kesehatan adalah
dengan melakukan check up, oleh
karena itu, tim KKN PPM Universitas Gadjah Mada berinisiatif melakukan konsultasi
kesehatan dan pengukuran kadar gula darah di dusun V, Pengukuran kadar gula
darah penting untuk mendeteksi kondisi diabetes karena diabetes merupakan salah
satu penyakit yang cukup banyak diderita masyarakat Indonesia.
4.
Sekolah Biodiversitas
Sekolah
biodiversitas merupakan program yang bertujuan untuk mengenalkan keanekaragaman
hayati kepada siswa kelas 8 dan 9. Sekolah biodiversitas mengenalkan
keanekaragaman hewan, tumbuhan serta mikroorganisme kepada siswa kelas 8 dan 9
di SMP . Sosialisasi dilakukan pada tanggal 20 Juli 2017. Selain
penyampaian presentasi dilakukan kuis tanya jawab mengenai sekolah
biodiversitas untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap
keanekaragaman hayati. Selain itu dilakukan juga pengenalan produk – produk
yang memanfaatkan mikroorganisme dan diberikan tontonan video mengenai
keanekaragaman tumbuhan serta ekosistem lautan. Siswa sangat antusias dalam
pelaksanaan kuis dan tanya jawab mengenai keanekaagaman hayati. Hambatan dari
kegiatan ini adalah siswa terkadang mengobrol dan ribut dan sulit untuk mengumpulkan siswa sebelum
melakukan sosialisasi. Setelah dilakukan sosialisasi, siswa menjadi lebih
memahami mengenenai keanekaragaman hayati, peranan keanekaragaman hayati,
faktor yang mempengaruhi keanekaragaman
hayati dan contoh keanekaragaman hayati.
5. Pengujian Laboratorium Sederhana
Pengujian
Laboratorium sederhana merupakan pengujian sederhana petumbuhan mikroorganisme dengan medium agar.
Tujuan dari program kerja ini adalah untuk memberikan pemahaman mengenai
mikroorganisme, jenis mikroorganisme, faktor- faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan mikroorganisme, dan peran mikroorganisme dalam kehidupan sehari
hari. Siswa tampak antusias saat diajarkan mengenai mikroorganisme, seperti
jamur dan bakteri. Pengujian dilakukan dengan menumbuhkan mikroorganisme pada
medium agar kaldu sapi dengan berbagai faktor penghambat pertumbuhan
mikrooganisme seperti garam, cuka, dan detergent. Presentasi dilakukan dengan
memberi penjelasan mengenai bagan alir dan pengamatan morfologi hasil pengujian
laboratorium sederhana.
6.
Pengecatan mushola
Pengecatan
mushola bertujuan untuk ikut memakmurkan mushola/ memberikan partisipasi dalam
merawat mushola. Tim KKN bertugas mengecat bagian luar Mushola Miftahussalam
yang terletak di dukuh Mulek dusun V. .Hasil yang didapatkan adalah Mushola
Miftahussalam telah di cat lengkap pada bagian luar Mushola sehingga tampak
lebih indah. Hambatan dalam pelaksanaan program ini adalah kurangnya alat
sehingga waktu pengecatan agak kurang efisien karena harus bergantian memakai
alat roll dan kuas. Selain itu, karena sebagian dinding mushola sudah di cat,
kami perlu mencari warna cat yang sama dengan warna cat di mushola.
7.
Pengolahan Sampah Botol Plastik
Pengolahan
sampah botol plastik merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengolah
sampah botol plastik menjadi sebuah barang yang lebih bernilai. Pengolahan
sampah botol plastik akan meningkatkan keterampilan dan kreativitas siswa. Sampah
botol plastik dijadikan barang yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi seperti
celengan, kotak serbaguna dan sebagainya. Berdasarkan barang – barang bekas
yang telah dikumpulkan oleh siswa seperti bekas botol air mineral, kaleng susu
dan berbagai bahan bekas yang lain. Dengan menggunakan alat seperti gunting,
lem dan pisau serta bahan tambahan ;ainnya. Bahan bekas dapat diubah menjadi
barang yang lebih bernilai. Para siswa tampak bergembira mendapatkan pelajaran
mengenai pengolahan sampah tersebut dan sebagian besar siswa mengubah bekas
kaleng maupun botol menjadi tempat pensil serta celengan.
8.
Vertikultur
Vertikultur
merupakan sistem penanaman tanaman secara vertikal. Sistem penanaman tanaman
secara vertikultur efisien dan efektif
untuk meningkatkan produksi sayuran dengan lahan yang terbatas. Tujuan dari
pengadaan program vertikultur adalah memberikan pemahaman yang baik mengenai
vertikultur baik kepada anak anak, remaja hingga dewasa. Vertikultur dilakukan
di SMPN 4 Satu Atap dengan jumlah peserta sekitar 130 orang, dilakukan secara
door ro door kepada warga dusun V, dan anak anak di dusun 1. Warga dan siswa
tampak antusias dengan adanya vertikultur karena juga memanfaatkan bahan –
bahan yang sudah tidak terpakai lagi yaitu botol bekas. Bibit tanaman yang
digunakan saat vertikultur meliputi bibit cabai, tomat, terong, sawi dan
sebagainya.
9.
Penyuluhan HIV AIDS
Penyuluhan HIV
AIDS dilakukan terhadap siswa kelas 8 dan 9 di SMPN 4 Satu Atap dengan jumlah
peserta kurang lebih 110 orang. Penyuluhan HIV AIDS bertujuan untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik mengenai HIV AIDS, gejala- gejala AIDS, cara penularan,
cara pencegahan HIV dan lainnya. Hambatan dalam penyuluhan ini adalah karena
siswa yang banyak jumahnya dan ketiadaan microfon menyebabkan agak kesulitan
dalam penyampaian sehingga harus dengan suara kencang dan memastikan siswa
tidak berisik. Penyuluhan HIV AIDS diakhiri dengan sesi tanya jawab.
10. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi terhadap
siswa kelas 8 dan 9
Penyuluhan
kesehatan reproduksi dilakukan di SMPN 4 Satu Atap. Penyuluhan Kesehatan
Reproduksi ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada siswa kelas 8 dan 9
mengenai alat reproduksi, pentingnya menjaga alat reproduksi, infeksi menular
seksual, tips menjaga kesehatan reproduksi dan penjelasan mengenai bahaya
menikah terlalu dini terhadap kesehatan reproduksi. Penyuluhan kesehatan
reproduksi berlangsung baik dan disambut antusias oleh siswa meskipun terkadang
siswa berisik dan mengobrol hingga membuat suara ribut. Pada awalnya siswa juga
sulit untuk dikumpulkan sehingga harus berkoordinasi dengan guru untuk
mengumpulkan siswa.
11. Penyuluhan Kelompok Tani
Materi penyuluhan meliputi pembuatan
hidroponik, vertikultur dan pembuatan pupuk organik. Jumlah peserta berkisar
sekitar 30 orang. Proses pembuatan hidroponik dan pupuk organik dilakukan
langsung dengan praktik sementara vertikultur berupa ppt dan pemutaran video
pembuatan vertikultur. Acara penyuluhan berlangsung cukup baik dan peserta
kelompok tani sangat antusias selama penyuluhan. Mereka pun banyak bertanya
mengenai materi yang diberikan oleh tim KKN.
12. Penyuluhan Kesenian
Penyuluhan
Kesenian merupakan program yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada siswa
mengenai ragam kesenian tradisional Indonesia. Penyuluhan kesenian dilakukan di
dusun V serta dusun 1. Penyuluhan Kesenian dilakukan dengan memberikan
presentasi mengenai keanekaragaman tarian tradisional Indonesia dari berbagai
daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera. Selain itu
dilakukan pemutaran video mengenai alat musik tradisional dan lagu tradisional
Indonesia seperti kecapi seruling, lagu sajojo serta video Tari Piring. Anak –
anak tampak antusias dengan materi penyuluhan karena sebelumnya mereka belum
pernah mendengar lagu tersebut maupun tarian tersebut.
13. Pembuatan Teknologi
Tepat Guna :Pembuatan Pupuk Kompos Organik
Program
Pembuatan Pupuk Kompos Organik bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi warga
mengenai pembuatan pupuk kompos organik, baik padat maupun cair. Yang
diutamakan pada kegiatan pembuatan kompos ini adalah pembuatan pupuk kompos
dari sisa limbah organik, sementara pembuatan pupuk kompos dari urin maupun
feses hanya diberikan penjelasannya, tidak di praktikkan.
14. Pembuatan Herbarium
Pembuatan
herbarium merupakan program yang dilakukan untuk memberikan keterampilan
pembuatan herbarium bagi siswa yang akan meningkatkan kreativitas dan
pengetahuannya seputar tumbuhan. Pembuatan herbarium membutuhkan alat berupa
kertas bekas, gunting dan selotip. Kegiatan pembuatan herbarium diawali dengan
pengenalan herbarium terhadap anak – anak dan tutorial pembuatan herbarium.
Selanjutnya, anak -anak dibentuk dalam kelompok kelompok dan ditugaskan untuk
membuat sebuah herbarium dengan memanfaatkan tanaman yang ada di sekitarnya.
Kegiatan berlangsung secara baik dan anak – anak antusias.
15. Pembinaan Kelestarian Lingkungan
Pembinaan kelestarian lingkungan
merupakan program yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap
lingkungan. Program yang dilakukan meliputi penanaman pohon bersama berupa
pohon cengkeh, pohon terong dan pohon cabai.
16. Pengadaan Tong Sampah
Pengadaan Tong Sampah merupakan kegiatan yang
dilaksanakan untuk memberikan rasa cinta kebersihan pada siswa. Tong sampah
yang diberikan diharapkan meningkatkan kesadaran siswa untuk membuang sampah
pada tempatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar