Sabtu, 11 November 2017

CONTOH PROGRAM KERJA KKN BIOLOGI


1.    Pemetaan Masalah dan Screening Masalah Kesehatan di dusun V: RT 4 dan 10
            Pemetaan Masalah dan Screening permasalahan kesehatan di dusun V merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui berbagai permasalahan yang terdapat di dusun V.
2.    Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) : Pengadaan Material Jambanisasi
            Perilaku Hidup bersih dan Sehat merupakan salah satu program kerja Tim KKN PPM Universitas Gadjah Mada yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran warga masyarakat akan kesadaran hidup bersih dan sehat. Salah satu indikator dalam perilaku hidup bersih dan sehat adalah pengelolaan kondisi sanitasi di rumah warga.

3.    Pelayanan Kesehatan: Konsultasi Kesehatan dan Pengukuran Kadar Gula Darah di Dusun V
                        Kesehatan merupakan salah satu point penting untuk membangun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik. Oleh karena itu, diperlukan kesehatan yang baik dalam suatu daerah untuk membangun sumber daya manusia maupun pengembangan daerah tersebut. Salah satu hal yang perlu dilakukan untuk mengukur kondisi kesehatan adalah dengan melakukan check up, oleh karena itu, tim KKN PPM Universitas Gadjah Mada berinisiatif melakukan konsultasi kesehatan dan pengukuran kadar gula darah di dusun V, Pengukuran kadar gula darah penting untuk mendeteksi kondisi diabetes karena diabetes merupakan salah satu penyakit yang cukup banyak diderita masyarakat Indonesia. 

4.    Sekolah Biodiversitas
            Sekolah biodiversitas merupakan program yang bertujuan untuk mengenalkan keanekaragaman hayati kepada siswa kelas 8 dan 9. Sekolah biodiversitas mengenalkan keanekaragaman hewan, tumbuhan serta mikroorganisme kepada siswa kelas 8 dan 9 di SMP . Sosialisasi dilakukan pada tanggal 20 Juli 2017. Selain penyampaian presentasi dilakukan kuis tanya jawab mengenai sekolah biodiversitas untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap keanekaragaman hayati. Selain itu dilakukan juga pengenalan produk – produk yang memanfaatkan mikroorganisme dan diberikan tontonan video mengenai keanekaragaman tumbuhan serta ekosistem lautan. Siswa sangat antusias dalam pelaksanaan kuis dan tanya jawab mengenai keanekaagaman hayati. Hambatan dari kegiatan ini adalah siswa terkadang mengobrol dan ribut  dan sulit untuk mengumpulkan siswa sebelum melakukan sosialisasi. Setelah dilakukan sosialisasi, siswa menjadi lebih memahami mengenenai keanekaragaman hayati, peranan keanekaragaman hayati, faktor  yang mempengaruhi keanekaragaman hayati dan contoh keanekaragaman hayati.

5.    Pengujian Laboratorium Sederhana
            Pengujian Laboratorium sederhana merupakan pengujian sederhana  petumbuhan mikroorganisme dengan medium agar. Tujuan dari program kerja ini adalah untuk memberikan pemahaman mengenai mikroorganisme, jenis mikroorganisme, faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme, dan peran mikroorganisme dalam kehidupan sehari hari. Siswa tampak antusias saat diajarkan mengenai mikroorganisme, seperti jamur dan bakteri. Pengujian dilakukan dengan menumbuhkan mikroorganisme pada medium agar kaldu sapi dengan berbagai faktor penghambat pertumbuhan mikrooganisme seperti garam, cuka, dan detergent. Presentasi dilakukan dengan memberi penjelasan mengenai bagan alir dan pengamatan morfologi hasil pengujian laboratorium sederhana.

6.    Pengecatan mushola
Pengecatan mushola bertujuan untuk ikut memakmurkan mushola/ memberikan partisipasi dalam merawat mushola. Tim KKN bertugas mengecat bagian luar Mushola Miftahussalam yang terletak di dukuh Mulek dusun V. .Hasil yang didapatkan adalah Mushola Miftahussalam telah di cat lengkap pada bagian luar Mushola sehingga tampak lebih indah. Hambatan dalam pelaksanaan program ini adalah kurangnya alat sehingga waktu pengecatan agak kurang efisien karena harus bergantian memakai alat roll dan kuas. Selain itu, karena sebagian dinding mushola sudah di cat, kami perlu mencari warna cat yang sama dengan warna cat di mushola.

7.    Pengolahan Sampah Botol Plastik
Pengolahan sampah botol plastik merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan untuk mengolah sampah botol plastik menjadi sebuah barang yang lebih bernilai. Pengolahan sampah botol plastik akan meningkatkan keterampilan dan kreativitas siswa. Sampah botol plastik dijadikan barang yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi seperti celengan, kotak serbaguna dan sebagainya. Berdasarkan barang – barang bekas yang telah dikumpulkan oleh siswa seperti bekas botol air mineral, kaleng susu dan berbagai bahan bekas yang lain. Dengan menggunakan alat seperti gunting, lem dan pisau serta bahan tambahan ;ainnya. Bahan bekas dapat diubah menjadi barang yang lebih bernilai. Para siswa tampak bergembira mendapatkan pelajaran mengenai pengolahan sampah tersebut dan sebagian besar siswa mengubah bekas kaleng maupun botol menjadi tempat pensil serta celengan.

8.    Vertikultur
Vertikultur merupakan sistem penanaman tanaman secara vertikal. Sistem penanaman tanaman secara vertikultur  efisien dan efektif untuk meningkatkan produksi sayuran dengan lahan yang terbatas. Tujuan dari pengadaan program vertikultur adalah memberikan pemahaman yang baik mengenai vertikultur baik kepada anak anak, remaja hingga dewasa. Vertikultur dilakukan di SMPN 4 Satu Atap dengan jumlah peserta sekitar 130 orang, dilakukan secara door ro door kepada warga dusun V, dan anak anak di dusun 1. Warga dan siswa tampak antusias dengan adanya vertikultur karena juga memanfaatkan bahan – bahan yang sudah tidak terpakai lagi yaitu botol bekas. Bibit tanaman yang digunakan saat vertikultur meliputi bibit cabai, tomat, terong, sawi dan sebagainya.

9.    Penyuluhan HIV AIDS
Penyuluhan HIV AIDS dilakukan terhadap siswa kelas 8 dan 9 di SMPN 4 Satu Atap dengan jumlah peserta kurang lebih 110 orang. Penyuluhan HIV AIDS bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai HIV AIDS, gejala- gejala AIDS, cara penularan, cara pencegahan HIV dan lainnya. Hambatan dalam penyuluhan ini adalah karena siswa yang banyak jumahnya dan ketiadaan microfon menyebabkan agak kesulitan dalam penyampaian sehingga harus dengan suara kencang dan memastikan siswa tidak berisik. Penyuluhan HIV AIDS diakhiri dengan sesi tanya jawab.

10. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi terhadap siswa kelas 8 dan 9
Penyuluhan kesehatan reproduksi dilakukan di SMPN 4 Satu Atap. Penyuluhan Kesehatan Reproduksi ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada siswa kelas 8 dan 9 mengenai alat reproduksi, pentingnya menjaga alat reproduksi, infeksi menular seksual, tips menjaga kesehatan reproduksi dan penjelasan mengenai bahaya menikah terlalu dini terhadap kesehatan reproduksi. Penyuluhan kesehatan reproduksi berlangsung baik dan disambut antusias oleh siswa meskipun terkadang siswa berisik dan mengobrol hingga membuat suara ribut. Pada awalnya siswa juga sulit untuk dikumpulkan sehingga harus berkoordinasi dengan guru untuk mengumpulkan siswa.

11. Penyuluhan Kelompok Tani
 Materi penyuluhan meliputi pembuatan hidroponik, vertikultur dan pembuatan pupuk organik. Jumlah peserta berkisar sekitar 30 orang. Proses pembuatan hidroponik dan pupuk organik dilakukan langsung dengan praktik sementara vertikultur berupa ppt dan pemutaran video pembuatan vertikultur. Acara penyuluhan berlangsung cukup baik dan peserta kelompok tani sangat antusias selama penyuluhan. Mereka pun banyak bertanya mengenai materi yang diberikan oleh tim KKN.

12. Penyuluhan Kesenian
Penyuluhan Kesenian merupakan program yang bertujuan untuk memberikan wawasan kepada siswa mengenai ragam kesenian tradisional Indonesia. Penyuluhan kesenian dilakukan di dusun V serta dusun 1. Penyuluhan Kesenian dilakukan dengan memberikan presentasi mengenai keanekaragaman tarian tradisional Indonesia dari berbagai daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera. Selain itu dilakukan pemutaran video mengenai alat musik tradisional dan lagu tradisional Indonesia seperti kecapi seruling, lagu sajojo serta video Tari Piring. Anak – anak tampak antusias dengan materi penyuluhan karena sebelumnya mereka belum pernah mendengar lagu tersebut maupun tarian tersebut.

13. Pembuatan Teknologi Tepat Guna :Pembuatan Pupuk Kompos Organik
Program Pembuatan Pupuk Kompos Organik bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi warga mengenai pembuatan pupuk kompos organik, baik padat maupun cair. Yang diutamakan pada kegiatan pembuatan kompos ini adalah pembuatan pupuk kompos dari sisa limbah organik, sementara pembuatan pupuk kompos dari urin maupun feses hanya diberikan penjelasannya, tidak di praktikkan.

14. Pembuatan Herbarium
Pembuatan herbarium merupakan program yang dilakukan untuk memberikan keterampilan pembuatan herbarium bagi siswa yang akan meningkatkan kreativitas dan pengetahuannya seputar tumbuhan. Pembuatan herbarium membutuhkan alat berupa kertas bekas, gunting dan selotip. Kegiatan pembuatan herbarium diawali dengan pengenalan herbarium terhadap anak – anak dan tutorial pembuatan herbarium. Selanjutnya, anak -anak dibentuk dalam kelompok kelompok dan ditugaskan untuk membuat sebuah herbarium dengan memanfaatkan tanaman yang ada di sekitarnya. Kegiatan berlangsung secara baik dan anak – anak antusias.

15. Pembinaan Kelestarian Lingkungan
            Pembinaan kelestarian lingkungan merupakan program yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap lingkungan. Program yang dilakukan meliputi penanaman pohon bersama berupa pohon cengkeh, pohon terong dan pohon cabai.


16. Pengadaan Tong Sampah
Pengadaan Tong Sampah merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk memberikan rasa cinta kebersihan pada siswa. Tong sampah yang diberikan diharapkan meningkatkan kesadaran siswa untuk membuang sampah pada tempatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar