Sabtu, 11 November 2017

WANITA YANG DIRINDUKAN SURGA

๐ŸŒน๐ŸŒน Wanita- Wanita Perindu Surga-Nya ๐ŸŒน๐ŸŒน
        Asiyah, Maryam binti Imran, Khadijah dan Fatimah Az Zahra adalah empat wanita mulia yang dirindukan surga. Asiyah yang bertaqwa kepada Allah meski suaminya sangat ingkar, Maryam yang mampu menjaga kesuciannya dengan sempurna, Khadijah yang rela menghabiskan hartanya untuk berdakwah dan membela Rasulullah SAW serta  Fatimah wanita cerdas, tegas dan mampu menjaga kesucian cintanya๐Ÿ’•๐Ÿ’•๐Ÿ’•๐Ÿ’•
             Lubuk hati terdalamku pun bertanya, mampukah aku sesuci Maryam, sesetia Khadijah, secerdas Fatimah dan sesabar Asiyah? Dan otomatis hati kecil pun menjawab "tidak". Merekalah wanita wanita terbaik di semesta ini. Meski amat sulit menyamakan amal diri kita dengan mereka, kita masih sangat bisa berusaha menjadi wanita- wanita yang dirindukan surga, dengan belajar dari Asiyah, Maryam, Khadijah dan Fatimah๐Ÿ™Œ๐Ÿ™Œ
             Zaman ini ialah zaman dimana dosa dan kemaksiatan dibungkus dengan sesuatu yang menyenangkan ๐Ÿ–๐Ÿค๐Ÿ’†๐Ÿ’ž๐ŸŽ“๐Ÿ‘‘๐Ÿ‘—,  sementara ibadah dan amal baik  dibungkus dengan sesuatu yang melelahkan ๐Ÿ˜…. Aku terkadang malu dengan diriku, katanya aku perindu surga, namun akhlakku seperti penghuni neraka๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ. Katanya ingin rumah di Surga, namun baru Allah turunkan panas sedikit saja aku mengeluh, hujan lebat mengeluh pula๐Ÿ˜ž๐Ÿ˜’. Diberi kebahagiaan lupa denganNya, saat diuji berkata “Salahku Apa?”๐Ÿ˜ฑ๐Ÿ˜ฑ๐Ÿ˜ฑ .  Lain waktu berkata  ingin secerdas Fatimah, namun banyak terbuang hariku tanpa belajar, membaca, menulis justru kuhabiskan di majlis ghibah. ๐Ÿ˜ค๐Ÿ˜ฉ๐Ÿ˜ฉ Masya Allah.. Aku pun tak mengerti dengan diriku, yang ingin sesuci Maryam tapi suka menggoda  non mahram๐Ÿ˜ญ๐Ÿ˜ญ Kesucian menjadi nilai yang sangat mahal hari ini, ketika pacaran sudah menjadi budaya, ketika yang menjauhi pacaran dikatakan sok suci, ketika ikhtilat sudah biasa, dan bermesraan dengan non mahram menjadi kebanggaan.๐Ÿ™ˆ๐Ÿ™ˆ๐Ÿ™Š
            Aku  teringat, suatu hari Ummu Salamah RA bertanya kepada kekasih Allah, dan ia bertanya “Ya Rasulullah SAW, tolong beritakan kepada kami, apakah lebih utama bidadari surga atau wanita dunia?”. Rasulullah SAW pun menjawab “Sesungguhnya wanita dunia lebih utama di surga, wanita dunia akan sangat lebih utama dari bidadari surga karena shalat, puasa maupun ibadah yang dilakukannya”.Bidadari yang bermata jeli, berkilau, suci akan cemburu dengan wanita dunia yang
shalehah. Kunci menjadi bidadari akhirat ialah menjadi shalehah๐Ÿ™€๐Ÿ™€. Meski iman kadang naik dan turun seperti pasang surut air laut, teruslah istiqamah menjadi shalehah, karena pembelajaran menjadi wanita shalehah sejak lahir  hingga mulut dan tubuh terkubur dengan tanah๐Ÿ˜”๐Ÿ˜”
            Meski di akhir zaman ini beriman seperti menggenggam bara api๐Ÿ˜ฑ๐Ÿ˜ฑ, teruslah berusaha, dan bersungguh- sungguh menjadi bidadari dunia akhirat. 
Lalu bagaimanakah menjadi wanita yang dirindukan surga? ๐Ÿ˜๐Ÿ˜
“Sesungguhnya, wanita dapat memasuki surga dari pintu manapun asalkan wanita tersebut menjalankan shalat lima waktu, puasa, menjauhi zina dan taat kepada suami (H.R Ahmad).” ๐Ÿ™๐Ÿ™
         Menurut hadist Rasulullah SAW, menjadi wanita yang dirindukkan surga ternyata sederhana, shalat lima waktu  berpuasa, hindari zina dan taat kepada suami. ๐Ÿ˜ฌ๐Ÿ˜ฌJadilah wanita yang menyejukkan pandangan suaminya, menjadi gadis yang taat pada orang tuanya, menjadi ibu yang baik bagi anak- anaknya dan wanita yang berkontribusi pada sesamanya. Jadilah wanita yang dirindukan surga dengan akhlakmu, dengan lisan yang bermanfaat, dengan pandangan yang terjaga dan dengan amal perbuatan yang baik pada sesama. Wanita yang menyayangi sekitarnya dan dicintai sesamanya๐Ÿ‘๐Ÿ‘
          Wanita yang wawasannya selalu diperluas, ilmu agamanya selalu digali dan menjadi tauladan disekitarnya. ๐Ÿ‘ฌ๐Ÿ‘ญ๐Ÿ‘ชJadilah wanita yang cerdas, yang ilmunya selalu bertambah, yang daya ingatnya mantap,  wawasannya luas, impiannya melangit dan pemikirannya mengagumkan๐ŸŒŠ๐ŸŒ๐Ÿ’ช๐Ÿ’ช Jadilah wanita yang indah paras karena inner beautynya, karena keshalihahannya, prestasinya ๐Ÿ†dan luas kontribusinya๐Ÿ‘ฃ๐Ÿ‘ฃ, niscaya, surga merindukanmu...๐Ÿ’๐Ÿ’. Jadilah wanita tersebut๐Ÿ’•๐Ÿ’–๐Ÿ’œ, wanita yang dirindukan surga dan merindukan surga๐ŸŒบ๐Ÿƒ

Dari,
Wanita pendosa yg merindukan surga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar